Laman

Kamis, 15 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN 4

Pemahaman terhadap Kebutuhan Dasar Wirausaha
Kebutuhan dasar seorang wirausaha berbeda dengan kebutuhan dasar manusia yang tidak tergolong sebagai seorang wirausaha. Yang membedakan keduanya adalah nilai-nilai filosofis hidup. Bila kedua insan ini dihadapkan kepada pilihan pendekatan : Which  does he/she choose "need approach or want approach?" Wirausaha akan memilih  "need approach", sedang insan yang bukan Wirausaha mungkin lebih cenderung memilih "want approach".

Apakah arti kedua pendekatan ini? Saya mencoba menafsirkan keduanya : need approach artinya pendekatan kepada kebutuhan, yakni suatu cara hidup yang dipilih oleh seseorang berdasarkan nilai kebutuhan, dan sifatnya mendasar (fondamental) atau primer. Sedang want approach adalah pendekatan kepada keinginan, yakni suatu cara hidup yang dipilih oleh seseorang berdasarkan nilai keinginan. Kita dapat membedakan kedua kata sifat ini : kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan. Orang hidup membutuhkan makan, minum, beribadah, sek, dan berbagai macam kebutuhan dasar lain. Indikator kebutuhan adalah jika seseorang dihadapkan kepada "kesulitan", berarti kesulitan itu harus bisa di atasi saat itu juga, tidak bisa ditunda-tunda.  Keinginan adalah sesuatu yang diinginkan, sifatnya sekunder atau bahkan tersier. Orang hidup menginginkan makan enak (lezat), minum enak, punya rumah bagus, mobil bagus, dan yang dipikirkan adalah keinginan untuk memperoleh kenikmatan, kalau perlu tidak kerja, tidak berbuat apa-apa sudah mendapatkan kenikmatan.

Oleh karena seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki tata nilai tinggi, semangat hidup tinggi, dan selalu ingin berusaha berbuat baik tanpa menyusahkan orang lain, maka dalam mindset dirinya terpatri "Saya tidak akan mendapatkan sesuatu tanpa usaha, Saya tidak akan menjadi Insan (manusia) yang baik jika saya  hanya menuruti keinginan  saja. Ungkapan itu disampaikan dalam konsep dan tindakannya bahwa kalau saya ingin menjadi baik dimata Allah S.W.T , dimata manusia maka keinginan itu akan saya ubah menjadi Kebutuhan.

Refleksikan jangan sampai salah tafsir sehingga melenceng dari tujuan pada contoh berikut ini : Ketika saya harus memilih apakah saya butuh atau ingin memiliki mobil?  Saya  butuh mobil karena saya sangat memerlukannya untuk mencari nafkah.Tetapi menjadi terbalik tatkala saya ingin punya mobil karena saya ingin pergi bersama keluarga ketika liburan. Dengan contoh dapat ditafsirkan lebih dalam beda antara kebutuhan dan keinginan.

Untuk selanjutnya akan kita bahas lebih detail dalam kesempatan lain.
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar: