Laman

Senin, 26 Maret 2012

PERILAKU 1




HABIS MANIS SEPAH DIBUANG

Mungkin pernah kita dengar, atau baca pepatah diatas " Habis manis sepah dibuang". Artinya secara umum  seseorang yang dulu masih mudanya bekerja baik, dan banyak berjasa bagi institusi, kemudian pada satu fase dimana sudah banyak orang yang lebih baik menggantinya, maka  seolah  keadaan mencampakkannya karena menganggap dia tidak berguna lagi. Dalam psikologi mungkin ada post power syndroma. Bagaimana jika itu terjadi  kepada diri kita ? Apakah yang kita lakukan?

Sebagai manusia yang tidak sempurna, pasti akan timbul perasaan bahwa kita sekarang ini merasa tidak lagi berguna, tidak bermanfaat bagi kaum dimana dulu kita berjaya, dan mereka masih belum bisa apa-apa. Kita seolah berpikir bahwa kita memiliki power atau kita menganggap kita dulu sangat bermanfaat bagi  mereka dan dalam hati yang kotor (berbisik syetan) "Kamu adalah orang hebat, coba seandainya tidak ada kamu, tidak mungkin bangunan, institusi atau apa yang ada tersebut bisa jadi seperti sekarang ini ,dan lihat sekarang !!  institusi yang dulu kamu bangun, dimana  kamu ada didalamnya kini  maju pesat, dan celakanya tidak ada nama kamu disitu sebagai seorang  yang berjuang, tidak ada roh kamu atau tidak ada bekas prasastimu disitu, kau dilupakan, kau ditinggalkan. Kaum itu tidak melihatmu,  kaum itu  mengganggap kamu tidak ada, kaum itu sudah menikmati jerih payahmu, dan lihat mereka sudah berbahagia, sedang kamu tidak diperhatikan,  Kamu tidak pernah ada.  Apakah kamu akan diam? dan membiarkan kaum tersebut mendlolimi mu ?"

Itulah bisikan syetan yang sangat kuat! Jika iman kita tipis dan kita tidak mampu membendung bisikan setan maka kita akan menjadi sekutu setan. Oleh karena itu, supaya kita kuat dan tidak  terbuai bujukan setan, maka sekeras mungkin kita harus singkirkan energi negatif tersebut.  Chase battery pikiran kita dengan memasukkan energi positif, sehingga kita bisa segar bugar dan dapat berpikir positif.

Sesungguhnya kata habis manis sepah dibuang adalah sebuah pelambang hidup dan bagi seorang agent of change harus disikapi positif, karena phrase itu adalah hukum alam : "Pada masanya kita akan ditinggalkan oleh teman bahkan semua teman-teman dekat kita. Oleh karena itu terimalah semua sebagai suatu kenyataan. Janganlah kita berangan-angan bahkan  menghitung-hitung kontribusi  kebaikan kita terhadap orang, karena itu tidak ada gunanya. Biarlah itu menjadi simpanan kita di akherat nanti. Simpanan kebaikan yang suatu saat akan membantu kita dalam mencari kemudahan. Jangan berharap kepada orang yang kita bantu akan membantu kita, tetapi kembalikan ke Allah S.W.T. mintalah kepada Allah. S.W.T., karena tidak orang atau mahkluk lain yang bisa membantu kamu kecuali Allah S.W.T.

Kita harus menyadari dan meyakini bahwa suatu saat kita akan menjadi sepah. Apakah Sepah yang tidak berguna itu akan terus disimpan? Bayangkan kalau sepah itu kita dan disimpan di tempat yang sama sekali tidak membutuhkan. Maka kita akan jadi sampah yang hanya mengotori tempat tersebut. Oleh karena itu kita harus hijrah, dan jadikan diri kita menjadi sesuatu yang berguna, barangkali sepah itu akan menjadi sesuatu yang berguna di  tempat lain.

Kita sambung lagi.. thanks  semoga bermanfaat.


  




Selasa, 20 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN 5


NEED APPROACH

Seseorang yang berorientasi pada pendekatan kebutuhan (need approach) artinya orang tersebut lebih menekankan kepada "kebutuhan" sebagai pilihan hidupnya. Memang agak sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan bagi mereka yang keseharian hidupnya berjalan sebagaimana mestinya. Artinya menjalani hidup seperti biasanya (habitual action). Hal ini akan berbeda bila dibandingkan dengan orang yang memiliki konsep hidup jelas *) Baginya kebutuhan dan keinginan secara hakiki berbeda. Kebutuhan adalah hal-hal mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya. Tanaman membutuhkan air, tanah, pupuk dan udara untuk hidup. Manusia tidak hanya membutuhkan makanan dan minuman, tetapi cinta, penghargaan, persaudaraan, pengetahuan dan sebagainya. Kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi, mereka akan merasa tidak bahagia, ada yang dirasakan kurang dalam kehidupannya. Keinginan adalah pernyataan manusia terhadap kebutuhan-kebutuhannya yang dipertajam oleh budaya dan kepribadiannya.
Rhenald Kasali membedakan antara kebutuhan dan keinginan terletak pada barang-barang yang dipilih seseorang untuk melangsungkan kehidupannya. Konsumen Indonesia, bila lapar mencari nasi. Selama belum bertemu nasi (misalnya mie, hamburger dll) kalau ditanya  apakah sudah sarapan, selalu akan menjawab, "belum". Makan adalah kebutuhan, sedangkan nasi adalah keinginan.
Berdasarkan contoh di atas kita bisa menyimpulkan, andai kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, pasti kita juga tidak akan bisa membedakan "need approach" dan "want approach".

Kembali ke Need Approach. Seorang wirausaha sudah pasti memilih kebutuhan sebagai pendekatan hidupnya. Dengan bahasa yang sederhana dapat disampaikan bahwa segala yang dia butuhkan harus benar-benar dipenuhi. Dia meletakkan prioritas kebutuhan di tempat teratas. Ketika keinginan-keinginannya muncul (sebagai manusia yang normal tentu punya keinginan), maka dia konsultasikan kepada seluruh  bagian tubuhnya untuk dianalisis apakah keinginannya tersebut menjadi kebutuhan, atau kebutuhannya tersebut menjadi keinginannya. 


Kita lanjutkan pada eposide berikutnya.

Kamis, 15 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN 4

Pemahaman terhadap Kebutuhan Dasar Wirausaha
Kebutuhan dasar seorang wirausaha berbeda dengan kebutuhan dasar manusia yang tidak tergolong sebagai seorang wirausaha. Yang membedakan keduanya adalah nilai-nilai filosofis hidup. Bila kedua insan ini dihadapkan kepada pilihan pendekatan : Which  does he/she choose "need approach or want approach?" Wirausaha akan memilih  "need approach", sedang insan yang bukan Wirausaha mungkin lebih cenderung memilih "want approach".

Apakah arti kedua pendekatan ini? Saya mencoba menafsirkan keduanya : need approach artinya pendekatan kepada kebutuhan, yakni suatu cara hidup yang dipilih oleh seseorang berdasarkan nilai kebutuhan, dan sifatnya mendasar (fondamental) atau primer. Sedang want approach adalah pendekatan kepada keinginan, yakni suatu cara hidup yang dipilih oleh seseorang berdasarkan nilai keinginan. Kita dapat membedakan kedua kata sifat ini : kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan. Orang hidup membutuhkan makan, minum, beribadah, sek, dan berbagai macam kebutuhan dasar lain. Indikator kebutuhan adalah jika seseorang dihadapkan kepada "kesulitan", berarti kesulitan itu harus bisa di atasi saat itu juga, tidak bisa ditunda-tunda.  Keinginan adalah sesuatu yang diinginkan, sifatnya sekunder atau bahkan tersier. Orang hidup menginginkan makan enak (lezat), minum enak, punya rumah bagus, mobil bagus, dan yang dipikirkan adalah keinginan untuk memperoleh kenikmatan, kalau perlu tidak kerja, tidak berbuat apa-apa sudah mendapatkan kenikmatan.

Oleh karena seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki tata nilai tinggi, semangat hidup tinggi, dan selalu ingin berusaha berbuat baik tanpa menyusahkan orang lain, maka dalam mindset dirinya terpatri "Saya tidak akan mendapatkan sesuatu tanpa usaha, Saya tidak akan menjadi Insan (manusia) yang baik jika saya  hanya menuruti keinginan  saja. Ungkapan itu disampaikan dalam konsep dan tindakannya bahwa kalau saya ingin menjadi baik dimata Allah S.W.T , dimata manusia maka keinginan itu akan saya ubah menjadi Kebutuhan.

Refleksikan jangan sampai salah tafsir sehingga melenceng dari tujuan pada contoh berikut ini : Ketika saya harus memilih apakah saya butuh atau ingin memiliki mobil?  Saya  butuh mobil karena saya sangat memerlukannya untuk mencari nafkah.Tetapi menjadi terbalik tatkala saya ingin punya mobil karena saya ingin pergi bersama keluarga ketika liburan. Dengan contoh dapat ditafsirkan lebih dalam beda antara kebutuhan dan keinginan.

Untuk selanjutnya akan kita bahas lebih detail dalam kesempatan lain.
Semoga bermanfaat!

Jumat, 09 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN 3

TATA NILAI WIRAUSAHA

Apa yang dijelaskan pada sesi terdahulu tentang ciri dan karakter wirausaha, pengertiannya tidak jauh berbeda dengan tata nilai yang dimiliki wirausaha. Mungkin pembaca akan sedikit bingung membedakan antara ciri dan nilai-nilai dalam konsep ini.
Agar lebih jelas perbedaan keduanya maka saya jelaskan sebagai berikut :
Ciri wirausaha itu orangnya jujur, yang nampak di sini adalah orang tersebut tidak neko-neko (yang dikatakan sama dengan yang dilakukan). Orang tersebut memiliki tata nilai yang dijunjung tinggi yakni kejujuran. Kejujuran adalah sifat wirausaha, ciri orang jujur adalah berkata benar. Mungkin sudah cukup dipahami, dan marilah kita bahas  tata nilai yang lainnya yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.

1. Ke Tuhan an :
    Nilai yang dijunjung tinggi oleh wirausaha adalah nilai keTuhanan, karena dia seorang agamis, dan dia sangat taqwa, maka telah tertanam dalam dirinya roh ke Tuhanan. Hal yang nampak adalah antusiasisme (ento+theis) dia dalam melakukan usaha. Setiap langkahnya selalu dikonsulkan kepada Tuhan. Dia takut melanggar aturan Tuhan, tetapi dia berani melakukan pekerjaan yang benar sesuai aturan Tuhan meskipun harus mengorbankan jiwa dan raganya.
2. Ke manusia an :
    Nilai kemanusiaan ini sangat luas pengertiannya, namun kita bisa menyempitkan pengertian kemanusiaan tersebut dengan pernyataan bahwa dia selalu ingin menjalin hubungan baik dengan manusia. Ilmu yang dia pelajari dan roh yang selalu mempengaruhi setiap dia melakukan tugas di dunia adalah : selalu mengedepanan win-win solution;memiliki empati yang tinggi; pandai berkomunikasi; pandai bernegosiasi; jiwa sosialnya tinggi; disiplin; pekerjaan adalah ibadah; melayani dengan senang hati (tidak pernah berkeluh kesah) ; bersemangat tinggi; sabar dan ikhlas; menyukuri setiap yang diterima sebagai karunia Tuhan; tingkat sosial kemasyarakatannya tinggi; low profile; sopan santun; selalu membuat kegiatan positif, berguna; profitnya adalah benefitnya artinya menyadari bahwa profit dari usahanya harus memberikan benefit kepada yang lainnya; cinta terhadap keluarga, lingkungan keluarga, masyarakat; selalu menebar senyum; problem solver bagi masyarakatnya dll.
3. Ke lingkung an
    Nilai kelingkungan  artinya dia sangat peduli dengan lingkungannya. Kepeduliannya terhadap lingkungan dimulai dari perhatian terhadap kebersihan, kesehatan untuk dia dan masyarakat, menyukai keindahan, dll.

Kita sambung lagi ke sesi berikutnya.
Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Kamis, 08 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN 2

CIRI DAN KARAKTER WIRAUSAHA

Pada prinsipnya seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki mental dan moral baik di dalam segala hal. Berani mengambil risiko tidaklah cukup sebagai ciri dari wirausaha. Tetapi lebih dari itu, wirausaha adalah seorang yang agamis*. Pengertian agamis nampaknya cukup mewakili karakter seorang wirausaha. Kita telaah pengertian agamis tersebut. Kita samakan dulu persepsi tentang Agamis.
Agamis adalah orang yang beragama. Di dalam ajaran agama terdapat moral-moral baik yang harus ditanamkan. Agama mendoktrin kepada kita supaya kita dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan (Causa Prima); hubungan baik dengan Alam lingkungan; dan hubungan baik dengan Manusia lainnya.

Agar dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan maka kita harus berserah kepada Nya, dengan jalan Taqwa artinya selalu menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan Nya. Jadi ciri pertama manusia wirausaha adalah bertaqwa. Apa -apa saja yang harus dijalankan (diamanatkan) oleh Tuhan kepada manusia yang bertaqwa, tidak lain adalah berkata jujur, penuh integritas. Jujur saja tidak cukup tetapi integritas melebihi  dari pada jujur. Integritas dapat berarti yang dikatakan sama dengan yang ada di dalam hatinya (tidak munafik). Orang yang integritasnya tinggi, maka akan memiliki keberanian untuk melangkah, karena dia meyakini bahwa tiada satupun yang perlu ditakuti kecuali Tuhan Allah, semesta alam. Sehingga dia hanya takut sama Allah S.W.T. yang lainnya tidak perlu ditakuti. Dia meyakini bahwa hanya Allah yang bisa menolongnya, keberhasilan dan kegagalan adalah urusan Allah. Segala perbuatan pasti ada risikonya. Dia percaya diri dan berani mengambil risiko, tidak pernah putus asa,  selalu mensyukuri apa yang dihasilkan (tidak serakah seperti yang digambarkan oleh orang-orang bahwa  wirausaha itu selalu tidak puas dan ingin meraih segalanya sehingga menghalalkan semua cara). Dalam konteks ini bukan berarti dia diam setelah mendapatkan keuntungan, tetapi dia akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari hari -hari sebelumnya. Untuk itu dia harus proactive tidak reaktif. Berpikir tentang laba (profit) dan benefit (tidak hanya profit). Dia juga memiliki visi yang kuat yakni masa depan.Masa depan dia adalah kematian. Jadi sukses seorang wirausaha adalah kematian yang husnul khotimah, atau meninggalkan hal-hal yang baik bagi masyarakat.

Itulah ciri dan karakter dari wirausaha, kita sambung ke tema lainnya.
Selamat membaca!!!


KEWIRAUSAHAAN

Konsep Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri. Mengapa menjadi suatu disiplin ilmu karena di dalamnya mengandung konsep (teori) yang dapat diuji secara ilmiah. Suatu konsep bila dapat diuji secara ilmiah berisi tentang teori maka dapat disebut juga suatu disiplin ilmu.

Kewirausahaan berasal dari  kata  Wira = berani; Usaha = bertindak; mendapat awalan ke dan akhiran an dalam kaidah Bahasa Indonesia kombinasi ke-an artinya sifat; seperti halnya bahasa Inggris kata ship dalam konteks leader (leadership = kepemimpinan); entrepreur (entrepreneurship =kewirausahaan) dll. Jadi kalau istilah tersebut digabung menjadi  kewirausahaan akan berarti sifat-sifat yang dimiliki wirausaha atau lebih lengkap adalah sifat yang dimiliki oleh orang yang berani bertindak. Kewirausahaan juga sebuah ilmu pengetahuan yang mengajarkan orang untuk berani berusaha. Tentu saja di dalamnya berisi tentang hakekat menjadi manusia berani berusaha.  Suatu hakekat akan mengajarkan nilai-nilai universal kehidupan manusia. Orang yang belajar tentang kewirausahaan kemudian yang bersangkutan dapat mengamalkannya dengan baik, maka akan menjadi seorang wirausaha.

Dalam konsep Dasar Kewirausahaan yang perlu dipahami dan dikuasai adalah sebagai berikut :
- Ciri dan karakter Wirausaha
- Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh SeorangWirausaha
- Pemahaman terhadap Kebutuhan Dasar Wirausaha
- Pencaharian dan Kepekaan dalam Menangkap Peluang Berusaha
- Memulai melakukan Usaha.
- Tujuan  untuk mencari Profit dan Benefit.

Beberapa hal di atas akan dijelaskan satu persatu dalam bahasan tersendiri.
Selamat membaca

Jumat, 02 Maret 2012

MEMAHAMI GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Good Corporate Governance atau GCG adalah suatu sistem, struktur yang memaksa suatu perusahaan melakukan tata kelola perusahaan yang baik. Prinsip-prinsip GCG adalah TARIF yang akronim dari T berarti Transparansi ,A=Akuntabilitas; R=Responsibilitas; I=Independen; F=Fairness. Arti  Transparansi adalah semua memerlukan keterbukaan, manajemen yang terbuka, sistem yang terbuka, informasi yang terbuka; Akuntabilitas adalah tanggung gugat artinya semua informasi yang dikeluarkan dapat dipertanggung jawabakan secara hukum; Responsibilitas adalah pertanggung jawaban. Independen artinya tidak dalam keadaan tertekan, semua dilakukan berdasarkan kemandirian dan Fairness adalah kewajaran atau keadilan.