Laman

Selasa, 10 Desember 2013

Strategi Rumah Tangga agar Masa Muda Bahagia Tua Tidak Teraniaya

Seringkali kita jumpai orang-orang tua yang menjelang pensiun dari pekerjaannya mengkhawatirkan bahwa hidupnya nanti tidak sebahagia sebagaimana ketika dia bekerja. Ya.... tentu saja semua akan berubah. Mulai dari gaji yang sekarang tidak besar, kebiasaan hidup, pola pikir, dan lain sebagainya. Kekhawatiran mereka adalah keaniayaan (sebutan untuk menderita). Saya mengidentifikasi sumber keaniayaan ini berasal bisa dari intern yakni dari dirinya sendiri, maupun dari ekstern yakni dari orang lain dan lingkungannya.

Kata aniaya barangkali akan menimbulkan kontroversial makna, tetapi saya lebih senang menggunakan istilah aniaya untuk menyebutkan kata sedih, karena ada alasannya (silahkan baca buku saya  dengan judul diatas).
Ketika dia teraniaya karena dirinya sendiri maka orang tersebut barangkali memiliki perasaan yang halus atau super sensitivity, karena sebenarnya lingkungan tidak membuatnya teraniaya, mungkin karena perasaannya saja memberi sign bahwa dia tidak berdaya lagi, atau tidak perkasa lagi. Perasaan tidak berguna mungkin akan muncul pada orang sejenis ini. Jika dia sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan menimbulkan penyakit, dan akan sangat merepotkan keluarganya.

Ketika aniaya itu berasal dari eksternal, pada umumnya dari keluarga : isteri, anak dan saudara, yang pada umumnya berbentuk tekanan batin, maka yang begini ini sulit untuk dibendung, atau dipecahkan karena harus bekerja ekstra. Bagaimana memecahkan masalah tersebut ? (silahkan baca buku saya)

Buku saya memberi solusi agar masa tua kita tidak teraniaya, maka saat kita menjelang pensiun harus memitigasi (antisipasi) risiko yang akan terjadi. Saya menyarankan sebelum rumah tangga, seorang perjaka harus mengenal dulu lingkungannya, termasuk calon isteri, keluarga dan lain sebagainya.
Semoga bermanfaat



Rabu, 27 November 2013

Manajemen Konflik Vs. Konflik Manajemen
Manajemen Konflik adalah suatu cara untuk mengelola konflik. Konflik adalah kondisi dimana perasaan kita bertentangan dengan keadaan (bisa dengan phisik maupun non pihisi). Kalau bicara manajemen konflik berarti kita harus buka- teori (buku) ini ada di zone akademik, tetapi bila kita bicara konflik manajemen maka ranahnya ada di praktisi (perusahaan).
Konflik manajemen terjadi jika  tidakadanya kesesuaian diantara individu di dalam organisasi. Bisa terjadi antara atasan dan bawahan, bisa terjadi antar teman. Yang biasa kita kenali adalah konflik atasan bawahan. Dalam suatu kertas kerja pengamatan kita coba bagikan dua lembar kosong, satu untuk atasan dan satu untuk bawahan. Kita tanya pada atasan dengan pertanyaan : sebutkan yang anda inginkan terhadap anak buah (bawahan)? Kemudian terpisah dengan itu kita tanya kepada bawahan : sebutkan yang anda inginkan terhadap atasan anda?  Setelah kedua belah pihak sudah menjawab kemudian check crosskan keduanya. Apakah ada konflik diantara keduanya? Contoh; Pimpinan (atasan) menginginkan anak buah yang cerdas, jujur, kerja keras, dan yang baik-baik. Sementara  anak buah (bawahan) inginkan atasan yang cerdas, jujur, menghargai martabat, tidak pelit (kikir), baik hati dsb.  Kenyataan : atasan pelit, bawahan malas.
Kembali ke konflik..... ada beberapa strategi mengatasi konflik yakni :
a. Win- Win - menang - menang
b. Lose - Win- kalah - menang
c. Menghindar konflik agar tidak meluas lagi.
Penjelasan ini nanti kita bahas di lain kesempatan !! semoga bermanfaat